Personal Blog's

Sebuah Kisah: Teman Makan Teman

Teman makan teman bicara soal itu saya punya cerita tentang seorang sahabat yang tega menjual barang berhaga (FlashDisk) sahabatnya sendiri. Cerita ini berdasarkan cerita nyata yang di alami oleh sahabat sekolah saya. Pelakunya adalah Joni (bukan nama sebenarnya) dia itu sudah berteman dengan Agus (bukan nama sebenarnya) sejak smp sampai sekarang (Smk). Mereka sangat akrab sekali bisa di bilang mereka itu solmet (bener gk ya nulisnya?).

Kisah ini bermula dari banyaknya yang kehilangan flashdisk di kelas XI MM 1. Dulu waktu kelas 10 si Agus juga pernah kehilang flasdisk, tapi ia merelakannya. Nah, waktu kelas 11 banyak tugas yang harus di kumpulkan di falshdisk. Si Agus sangat kewalah denga tugas itu karen flashdisknya hilang entah kemana :p. Kebetulan si Joni punya 2 flashdisk, si Agus pun ingin membeli flashdisk milik si Joni. Joni pun menjual flashdisknya yang ngagur ke si Agus dengan harga Rp 40 Rb.

Seminggu kemudian (kalo gk salah) si Joni kehilang flashdisk yang satunya lagi di Lab. Multimedia, dia sangat kebingungan sekali karna tugas dari guru sangat bergantung pada flashdisknya itu . Dia pun bercerita ke saya dan si Agus dan kami pun membantu mencarinya. Tapi sepertinya flashdisk tersebut sudah hilang entah kemana :P. Kasihan pikir ku, mingkin ada yang mencuri flashdisk mu jon, kata ku. Waktu di Lab kamu duduk sama siapa? tambah ku. Aku duduk sama Agus Nar, jawab Joni sambil pasang muka yang sedih ;(. wah gak bisa gitu dong, gw gak nyuri flashdisk si Joni ko, kata Agus sambil menggrutu. Wew, gw kan cuma nanya Joni duduk sama siapa waktu di Lab, kenapa loe sewot?, tanya ku sembari nada tinggi. Ahk elo bilang aja nuduh gw nyuri flashdisk si Joni kata Agus. Sudah-sudah, kalo loe gak merasa nyuri flashdisk gw seharusnya kan loe gak sewot gini gus, kata Joni geram. Pembicaraan pun berakhir sembari Agus meninggalkan kami di kantin.

Dua minggu kemudian ada teman sekampung saya bilang bahwa Agus menjual sebuah flashdisk ke dia. Wah saya mulai curiga nih sama Agus, kebetulan teman saya ini membawa flashdisk tersebut. Dan tak kusangka dan tak kuduga (lebe dikit) ternyata Agus setega itu kepada sahabatnya sendiri. Keesokan harinya di kantin aku bertemu Agus, dan langsung aja aku bilang Gus loe tega ya, kataku sambil marah. Tunggu dulu, maksud loe apa ni, bentak Agus. Loe kan yabg nyursi Flashdisk si Joni, kata ku. Anj*ng loe, mana mungkin gw ngejual flashdisk temen gw sendiri, loe jangan asal ngomong ya kalau gak ada bukti, kata agus sambil marah-marah. Gw punya buktinya, dari temen kampung gw, dia bilang kalo loe yang jual flashdisk ke dia, kata ku sambil menggrutu. Wah parah udah gw bilang jagan bilang kesiapa-sipa, iya deh gw ngaku kalo gw yang nyuri flashdisk si Joni.

Wah tega loe gus, masa sama sahabat sendiri loe gitu, mau dia bawa keman pertemanan loe sam si Joni, kata ku sambil ceramah. Ahk, biarin aja kan loe tau si Joni tuh suka bilang kalo di tuh anak orang kaya, masa cuamn beli flashdisk harga 70 rb gak ke beli, kata agus sambil duduk. tetep aja gw gak nyangka loe setega itu, potong ku. Ia sih si Joni ini sedikit sombong, omongan nya itu tingg mulu, mungkin ini yang membuat Agus mencuri flshdisk si Joni. Dan saya pun gak berani bilang ke Joni kalo si Agus yang mencuri flashdisknya, saya takut kalo pertemanan mereka hancur gara-gara sebuah flashdisk.

Sekian ceritaku tentang "Teman Makan Teman", ini cerita ku mana cerita sobat blogger ( iklan mode on ) hha.
Tag : cerita ku, cerpen
0 Komentar untuk "Sebuah Kisah: Teman Makan Teman"

Back To Top